kembali ke top page

Esai Sehari-hari 2003

penulis : ISHIZAWA Takeshi

Rubrik baru "Esai Sehari-hari"

Sudah dikeluhkan oleh beberapa pembaca bahwa sudah lama tidak dimuat artikel baru.
Ya, saya mohon maaf sedalam-dalamnya. Bagi saya, yang pemalas dan belum lancar bahasa Indonesia, makan waktu lama dan merasa repot untuk menulis artikel yang panjang.
Oleh karena itu saya membuka rubrik baru "Esai Sehari-hari" untuk memuat esai pendek. Kalau yang pendek, saya tidak begitu kesulitan untuk menulisnya. Saya akan berusaha meng-update setidak-tidaknya satu tulisan satu minggu. Selamat membaca. Tolong kirim kesan anda.
(Jumat, 03-12-1999)

Kali ini tulisan "Esai sehari-hari" yang lama pindah ke halaman Esai Sehari-hari 1999-2000 dan
Esai Sehari-hari 2000-2001 Silakan membaca.

(Kamis, 10-04-2003)


Bunga Kinmokusei sedang mekar

Bunga kinmokusei: Osmanthus fragrans var. aurantiacus

Tahun ini musim panasnya tidak begitu panas. Anehnya bulan September cukup panas seperti masih bulan Juli. Tetapi di Tokyo dari sekitar tanggal 20 September mendadak mulai menjadi sejuk. Hari ini tanggal 1 Oktober, mulai mekar bunga kinmokusei. Bunga ini lambang permulaan musim gugur. Bunga ini harumnya sangat manis dan segar seperti harumnya bunga kopi. Saat bunga ini mulai mekar, seluruh kota berwangi manis. Bunga kinmokusei sangat disukai orang Jepang. Jadi kinmokusei ini termasuk pohon yang paling populer, bisa ditemukan dimana saja.
Pohon ini asalnya Tiongkok. Di Tiongkok selatan ada kota yang terkenal keindahan pemandangannya, namanya Guilin. Kalalu ditulis huruf kanji, 桂林. Dalam bahasa Tionghoa huruf "桂" berarti kinmokusei, "林" artinya hutan. Seperti namanya sendiri, kota Guilin ditanam pohon kinmokusei banyak sekali. Pohon ini dibawa ke Jepang pada zaman Edo. Oleh karena itu sebelumnya tidak ada puisi haiku dan tanka yang bertema kinmokusei. Sekarang bunga ini sering diambil untuk tema haiku dan tanka. Kali ini saya memperkenalkan tanka yang karya saya sendiri.
kono toshi mo kitari sugiyuku mui no natsu
kinmokusei ni shikararete iru
(tahun ini juga musim panas datan dan berlalu sia-sia belaka,
saya dimarahi oleh bunga kinmokusei)
Satu bulan lalu jam 7 malam tidak begitu gelap, tetapi sekarang jam 6 sudah gelap. Sekarang masih tidak dingin, tetapi makin lama makin dingin. Saat bunga kinmokusei mulai mekar saya merasa depresi, karena musim panas sudah berlalu.

(Rabu, 01-10-2003)


Situs ini sudah 4 tahun

Saya membuka homepage ini pada 17 Agustus tahun 1999. Selama 4 tahun ini pengunjung situs ini tidak sedikit, baik orang Indonesia dan Malaysia maupun orang Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Rusia, Cheko, Australia. Saya terkejut di banyak negara ada orang yang belajar bahasa Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungannya.
Saya sering menerima mail agar saya menulis tulisan baru. Sedalam-dalamnya saya mohon maaf dan saya merasa malu sifat saya pemalas. Saya akan berusaha untuk menulis artikel baru secepat mungkin. Tolong berikan pesan dan pertanyaan Anda melalui e-mail atau mengisi buku tamu. Saya senang sekali kalau homepage ini berguna untuk menambah pengetahuan Anda tentang Jepang serta persahabatan orang Indonesia dengan orang Jepang.
Bagi saya sendiri tujuan pendiriannya situs ini adalah latihan karangan bahasa Indonesia. Jadi para pembaca, tolong memperbaiki bahasa Indonesia saya.

(Minggu, 17-08-2003)


Bunga ajisai dan Phillip Franz von Siebold

Bunga ajisai: Hydrangea macrophylla f. macrophylla

Dari awal bulan Juni, mulai musim hujan Jepang "tsuyu" selama satu bulan. Saat itu kelembaban tinggi, suhu udaranya lebih 25 derajat Celsius. Agak gerah seperti Surabaya, makanannya mudah berjamur. Tetapi sekarang ajisai berbunga penuh.
Ajisai itu tumbuhan khusus Jepang. Ada banyak jenisnya, warnanya biru atau ungu. Di Tokyo bunga ini mekar dari akhir bulan Mei sampai akhir bulan Juni.
Karena ajisai dikenal sejak zaman purba bunga ini menjadi tema waka dalam Manyo^shu^ (abad 8), misalnya,
Ajisai no yae saku gotoku yatsu yo ni wo imase waga seko mitsutsu shinobamu
oleh TACHIBABANO Moroe (684-757).
Artinya: Seperti bunga ajisai berbunga dengan delapan lapis, semoga anda panjang umur selama delapan generasi Kaisar. saya lihat bunga ajisai dan ingat anda.
Walaupun dikenal sejak dulu, bunga ini jarang menjadi tema waka. Tetapi waka modern (tanka) ada banyak karya yang temanya ajisai, karena ajisai itu salah satu bunga yang paling umum dan dicintai masyarakat Jepang.
Haiku oleh MATSUO Basho^ (1644-1694) ada beberapa yang temanya ajisai.
Ajisai ya katabira toki no usu asagi
Artinya: Ajisai sudah berbunga. Sekarang musimnya menjadi panas, harus pakai pakaian katabira (pakaian tipis untuk musim panas) yang warnanya sama dengan ajisai, biru muda.
MASAOKA Shiki (1867-1902) juga mengarang haiku yang temanya ajisai.
Ajisai ya hanada ni kawaru kinou kyou
Artinya: Bunga ajisai baru mekar. Kemarin masih kuncup, hari ini berbunga. Warnanya berubah dari hijau sampai biru tua.

Bunga ini dulu dibawakan ke Tiongkok, pada 1789 ilmuwan botani Inggris Joseph Banks (1743-1820) membawakannya ke kebun botani Kwe di London dari Tiongkok. Sesudah itu di Eropa varietas ajisai dilahirkan banyak.
Ajisai ini diteliti secara rinci oleh seorang dokter Jerman namanya Phillip Franz von Siebold (1796-1866).
Dia lahir pada 1776 di Jerman. Keluarganya terkenal bidang kedokteran. Sesudah menjadi dokter, dia ingin pergi ke Asia untuk tambah pengalaman. Dia menemukan lowongan dokter kemiliteran di Hindia Belanda, pada bulan Februari 1823 datang di Batavia.
Sejak awal abad 17, karena takut masuk agama Kristen, pemerintah Bakufu Jepang mengambil kebijakan "sakoku" (tutup negara) yaitu melarang bergaul dengan mancanegara dan tidak punya hubungan diplomatik dan perdagangan kecuali Korea, Tiongkok dan Belanda. Jumlahnya orang Belanda yang diizin tinggal di Jepang sangat terbatas, belasan orang saja. Mereka semua terpaksa bermukim di Dejima, pulau kecil di Nagasaki, tidak boleh keluar dari pulau Dejima itu tanpa izin.
Pengtahuan Barat masuk ke Jepang melalui Belanda saja, informasi tentang Jepang juga mesuk ke Barat dari kantor VOC di Jepang saja. Saat itu ilmuwan Barat tentang Jepang, misalnya Engelbert Kaempfer (1651-1716. penulis "The history of Japan"), Carl Peter Thunberg (1743-1828. murid Linne. penulis "Flora Jepang".), mereka semua pegawai kantor VOC di Jepang.
Siebold datang ke Jepang pada 1823 sebagai dokter kantor perdagangan Belanda di Nagasaki.
Kemahiran kedokteran dia menjadi terkenal, dia diizin dari pemerintah Jepang untuk mendirikan rumah sakit dan sekolah di desa Narutaki, pinggiran kota Nagasaki. Namanya sekolah itu "Narutaki Juku" (juku artinya sekolah), muridnya belajar bahasa Belanda, kedokteran, ilmu tumbuhan.

Tujuannya datang ke Jepang adalah mencari informasi tentang Jepang.
Pemerintah Belanda memerintah kepada Siebold mencari informasi tentang Jepang, karena Jepang adalah partner dagang Belanda yang penting. Belanda cari komoditi lebih laku.
Siebold memberikan tema penelitian macam-macam kepada muridnya Narutaki Juku, dan memerintahkan muridnya menulis laporan dalam bahasa Belanda.
Muridnya di Narutaki Juku ada banyak tokoh besar di dalam dunia ilmu pengetahuan di Jepang. Saat itu masih ada pejabat tinggi pemerintah Bakufu Jepang yang benci hal-hal berbau Barat. Antara murid Narutaki Juku, misalnya TAKANO Cho^ei (1804-1850) dihukum kurung seumur hidup. (Dia nanti melarikan diri dari penjara, ganti nama dan bekerja sebagai dokter dan menerjemahkan buku ilmu kemiliteran dari Belanda. Tetapi akhirnya ketemu oleh polisi, membunuh diri.)

Patung Siebold dan bunga ajisai di tempat bekas Narutaki Juku.
Di Museum botani Leiden juga ada patung Siebold, sekitarnya ditanam pohon ajisai.

Terutama Siebold sangat kagum kekayaan flora Jepang. Dengan bantuan muridnya, dia mengkoleksi tumbuhan Jepang. Dia membudidayakan tumbuhan-tumbuhan di Dejima dan Narutaki Juku, lebih seribu jenisnya tumbuhan. Koleksi tumbuhan itu dikirim ke Belanda melalui Batavia. Sebagian tumbuhan itu dikirim ke Kebun Raya Bogor juga. Pada 1825 Siebold kirim biji pohon teh Jepang ke Jawa, sesudah itu perkebunan teh di Jawa berhasil.
Rupanya bagi Siebold, ajisai adalah tumbuhan istimewa.
Satu-satunya artikel yang dia sendiri tulis tentang taksonomi botani adalah artikel tentang marga Hydrangea, yaitu ajisai.
Untuk ajisai, dia memberinama nama latin Hydrangea Otakusa. Otakusa itu berasal dari nama pacarnya, seorang wanita Jepang Otaki. Siebold panggil "Otaku san" untuk nama pacarnya. Otaki melahirkan putri Siebold. Anak ini namanya Ine. Ine nanti berguru muridnya Siebold dan menjadi dokter wanita pertama di Jepang.

Siebold kirim bahan-bahan bermacam-macam tentang Jepang ke Belanda, tetapi pada 1828 apesnya kapal yang muat barang barang Siebold kandas. Polisi Jepang memeriksa barangnya, menemukan peta Jepang. Saat itu peta Jepang adalah rahasia negara Jepang. Siebold ditahan rumah di Dejima dan seorang "rangakusha" (ilmuwan yang meneliti ilmu Barat. "ran" itu singkatan Belanda, "rangaku" berarti ilmu Barat. "gakusha" berarti ilmuwan) TAKAHASHI Kageyasu yang memberi peta Jepang kepada Siebold ditangkap dan meninggal dunia di penjara. Pada 1929, Siebold diusir keluar dari Jepang.

Sesudah pulang ke Belanda dia menulis Flora Japonica (Tumbuhan Jepang) dan Fauna Japonica (Binatang Jepang). Dia tinggal di Leiden dan di Museum tumbuhan Leiden dia menanam tumbuhan yang dia membawa. Tentu saja termasuk ajisai. Siebold memberinama nama Latin untuk banyak tumbuhan Jepang. Sampai sekarang banyak nama Latin tumbuhan yang dinamakan oleh Siebold masih digunakan.
Di museum-museum Leiden ada banyak opset dan isotipe yang dikirim oleh Siebold. Terutama, opset serigala Jepang yang sekarang sudah punah terkenal.
Selain itu, dia menulis buku "Nippon" (Jepang), buku ini diterbit mulai 1832 sampai 1853.
Isinya
1. geografi Jepang
2. senjata dan bela diri Jepang
3. sejarah Jepang
4. agama di Jepang
5. perkebunan teh dan proses buat teh di Jepang
6. perdagangan Jepang
7. informasi negara-negara sekitar Jepang: Korea, daerah utara Jepang, Ryukyu (Okinawa)

Di bagian ke-7 dia menulis tantang bahasa Ainu (penduduk asli daerah utara Jepang).

Pada 1853, 24 tahun kemudian sejak Siebold diusir dari Jepang, empat kapal perang Amerika dikomandoi laksamana Matthew Calbraith Perry (1794-1858) datang di dekat dari Edo (Tokyo) untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan. Pada 1854, pemerintah Bakufu Jepang tandatangani perjanjian persahabatan dengan Amerika. Kebijakan tutup negara yang berlanjut selama lebih 200 tahun dicabut.
Pada 1859, Siebold datang di Jepang lagi. Dia bertemu dengan Otaki, Ine dan muridnya. Kali ini Siebold menjadi konsultan pemerintah Bakufu, memberikan nesihat tentang kebijakan diplomatik.
Masa jabatannya sebagai konsultan Bakufu selesai, dia pulang ke Belanda pada 1862.

Di Wuerzburg (tempat lahir Siebold) di Jerman dan di Nagasaki, ada museum tentang Siebold.

http://uploader.wuerzburg.de/siebold-museum/
Das Siebold-Museum in Wurzburg

http://www1.city.nagasaki.nagasaki.jp/siebold/index_e.html
Siebold Memorial Museum di Nagasaki

Di Leiden, ada Siebold Huis
http://www.sieboldhuis.org/

Sekarang ajisai menjadi bunga kota Nagasaki.
Universitas yang didirikan oleh pemerintahan propinsi Nagasaki pada 1999, namanya Nagasaki Siebold Daigaku (Universitas Nagasaki Siebold) http://www.sun.ac.jp/index.html.
Tentu saja Siebold meninggalkan jejak langkah dalam ilmu pengetahuan di Hindia Belanda. Tetapi saat saya mencari dengan search engine, artikel tentang Siebold yang ditulis dalam bahasa Indonesia sedikit saja. Kalau pembaca menemukan artikel tentang Siebold yang bahasa Indonesia, tolong beritahu untuk saya.

gambar bunga ajisai yang dimuat "Flora Jepang"

(Sabtu, 14-06-2003)


Bunga Fuji


Bunga fuji

Hari ini tanggal 25 April, bunga sakura somei-yoshino sudah semua gugur, bunga sakura jenis yaezakura masih mekar. Sekarang bunga fuji (wisteria) Wisteria floribunda berbunga hampir penuh. Bunga fuji ini mekar sampai awal bulan Mei.
Fuji itu sejunis tumbuhan liana, merambat jalar sulurnya. Banyak bunga kucil muncul dari satu tangkai. Warnanya ungu biasanya, tetapi ada yang putih, ada yang merah muda.

Bunga fuji juga sejak dulu dicintai dalam budaya Jepang.
Bunga fuji ditulis dalam "Kojiki". Kojiki itu disusun pada abad 8, mitos sejarah bagi orang Jepang seandainya seperti La Galigo bagi orang Bugis.
Menurut Kojiki, ada pakaian yang dibikin dari kulit kayu pohon fuji.
Seorang memakai pakaian yang bikin dari pohon fuji dan meminang seorang gadis, saat itu mekar bunga fuji dari pakaian ini.

Fuji musume
Ada tarian Kabuki yang terkenal judulnya "Fuji musume" (gadis fuji).
Tarian ini adalah, dari gambar seorang gadis yang membawa bunga fuji, gadis itu keluar dari gambar dan menari. Gadis ini peri bunga fuji. Dia minum sake (minuman keras Jepang) dan menari sambil mabuk.

Dalam dunia manga, ada karya KAI Yukiko, judulnya "Fuji no hana". Kasihan pada 1980 dia meninggal dunia masih muda, usianya 26 tahun saja. Dia lahir di kota bersejarah Kanazawa, adik perempuannya HATSU Akiko juga mangaka (pelukis manga). Karya "Fuji no hana" adalah cerita fantastis penari Noh (Noh itu tarian drama tradisi Jepang) yang menjadi pohon Fuji.

Tentu saja bunga fuji menjadi tema syair waka dan haiku.
Dalam Manyo^shu^ ada karya oleh O^TOMONO Yotsuna
Fuji nami no hana ha sakari ni nari ni keri Nara no miyako wo omoosu ya kimi
artinya: Bunga fuji sekarang makar punuh. Anda kangen kota Nara ya ?
(Kota Nara, berjarak 40 Km selatan dari Kyoto, ibukota pemerintah Yamato dari tahun 710 sampai 784. Di kota Nara pohon fuji ditanam banyak.)

Puisi waka oleh MASAOKA Shiki(1867-1902) penyair waka dan haiku terkemuka,
Kame ni sasu fuji no hanabusa mijikakereba tatami no ue ni todoka zarikeri
artinya: Karena tangkai bunga fuji yang ditaruh di jambangan terlalu pendek, bunganya tidak terjangkau ke tatami (tikar jerami Jepang).

Karyanya penyair haiku yang paling termasyhur, MATSUO Basho,
Kutabure te yado karu koro ya fuji no hana
artinya: (pada sore hari) saat baru tiba penginapan saya merasa capai (karena sepanjang hari terus berjalan kaki), kebetulan mekar bunga fuji.

Pada musim semi waktu matahari terbit makin awal dan waktu matahari benam makin lambat. Sekarang Jam enam setenggah sore masih terang. Pada bulan Januari jam lima sore sudah gelap.


Bunga yaezakura masih berbunga

Bunga hanamizuki sedang mekar punuh

(Sabtu, 26-04-03)


Ume, Momo dan Sakura

Bunga sakura

Bunga dan buah ume

Bunga dan buah momo (persik, peach)

Pada akhir bulan Maret, di Tokyo, habis bunga ume dan bunga sakura dan momo mulai mekar. Di taman-taman yang ditanam sakura, orang Jepang menikmati keindahan bunganya. Yaitu "hanami" ("hana" artinya bunga, "mi" artinya lihat). Mereka duduk di bawah pohon sakura, lihat bunga sambil minum minuman keras dan makan atau menyani karaoke.

Dalam salah satu artikel situs "Pikiran Rakyat" judulnya "Sakura, Keindahan dari Jepang"
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1002/06/0803.htm
ditulis begini. "Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Maret, biasanya baru pada minggu kedua April diselenggarakan festival sakura yang berarti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat konsentrasi bunga sakura."
Ini kurang persis. Hanami itu tidak terbatas minggu kedua April. Asalnya tidak turun hujan, sesudah waktu kerja mereka ber-hanami sampai malam-malam. Pada malam hari lihat sakura disebut "yozakura" ("yo" berarti malam) suasananya berbeda. Apalagi hari Sabtu dan Minggu, taman-taman yang terkenal dengan sakura ramai sekali.

Artikel tersebut menulis bahwa "Di samping itu, terdapat juga tradisi di kalangan para petani Jepang, yaitu melakukan upacara minum sake di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan. Orang Jepang juga percaya bahwa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, melakukan hana-mi juga merupakan ritual keagamaan."
Kalimat ini benar, meskipun ada salah paham. Zaman dulu hanami (tidak hanya hanami, semua acara tahunan) ritual keagamaan. Hanami diadakan untuk ajak dewa padi dan makan bersama dengan dewa padi. Tujuannya seperti ditulis diatas, "diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan." Tetapi sudah hanami menjadi hiburan saja, bukan ritual keagamaan.

Walaupun sudah begitu, kalau lihat pohon sakura besar yang mekar bunganya secara penuh, terasa takut dan keramat. Bunga sakura mengasosiasikan mati. "pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia" kata atasi ini betul. Dalam film sutradara SUZUKI Seijun bunga sakura mengekspresikan dunia yang lain. Atau sastrawan KAJII Motojiro^ (1901-1932) menulis cerita pendek "Sakura no ki no shita ni ha" (Di bawah pohon sakura), cerpen ini dimulai kalimat seperti itu. "Di bawah pohon sakura mayat ditimbun ! Ini boleh dipercayai. Habis kita tidak bisa mempercayai bunga sakura mekar begitu indah....."

Masih ada artikel media Indonesia tentang hanami, dari situs "Suara Merdeka", judulnya "Musim Semi di Jepang, Hanami di Taman",
http://www.suaramerdeka.com/harian/0205/18/ragam2.htm
Anehnya ditulis bahwa "Dalam bahasa Jepang kuno, musim semi sering disebut dengan sakuro-dori yang berarti waktu sakura." Saya sendiri belum pernah kata "sakuro-dori". Apalagi, ditulis bahwa "Selain sebagai ajang rekreasi, hanami bisa juga sebagai ajang advertasi seperti yoga. Menurut mereka, olahraga ini cocok untuk menghangatkan diri dari udara yang pada saat itu masih agak dingin, selain untuk menyehatkan tubuh secara umum." Saya sama sekali tidak mengerti bagaimana hubungannya hanami dengan yoga. Penulis ini darimana mendengar hal seperti itu ? Tulisan tentang Jepang yang dimuat media Indonesia kadang-kadang aneh dari sedut orang Jepang asli.

Bunga ume, di Tokyo, berbunga dari pertengahan bulan Februari sampai akhir bulan Maret. Sesudah bunga ume gugur habis bunga sakura dan momo (persik, peach) mulai mekar. Bunga ume tahan lama, hampir 3 minggu terus mekar. Tetapi bunga sakura paling lama 2 mingu saja. Kalau kena hujan atau angin bunga sakura mudah jatuh. Jika berembus angin bunga sakura jatuh seperti salju turun, sangat indah. Sifatnya sakura mudah jatuh juga satu unsur keindahannya. Keindahan jatuh bunga sakura, kalau menganalogikan di Yogya pada awal musim hujan jutaan kupu-kupu sekaligus serempak menjadi kupu-kupu dari larva dan terbang.
Hari ini tanggal 10 April, setengah bunga sakura sudah gugur. Walaupun di Tokyo begitu, memang di daerah utara Jepang belum mulai mekar sakura. Makin ke utara makin dingin, jadi makin ke utara bunga sakura mulai mekar makin lambat. Di daerah Hokkaido baru mulai mekar sakura pada bulan Mei.
Warna bunga sakura biasanya putih atau merah muda. Tetapi sakura ada banyak varietasnya, kira-kira 300 jenis. Salah satu jenis sakura "hikan sakura" aslinya Tiongkok selatan, warnanya merah tua. Propinsi paling selatan Jepang, propinsi Okinawa, hikan sakura ditanam banyak. Hanami di Okinawa diadakan pada bulan Februari, dan lihat sakura yang warnanya merah. Bagi warga propinsi lain, hanami di Okinawa agak aneh.
Antara jenis sakura, yang paling tersebar adalah Somei-yoshino. Jenis ini dimulai dari pertengahan abad 19. Jenis yang baru ini cepat tersebar seluruh Jepang karena kuat menahan penyakit. Bunga jenis ini warnanya merah yang sangat muda, hampir putih. Somei-yosino bunganya mekar sebelum bersemi daunnya, tetapi jenis yang kuno, "Yama zakura" ("yama" artinya gunung) bunganya mekar sekaligus daunnya bersemi.

Sedangkan bunga ume dan momo, seperti Somei-yoshino, mekar sebelum bersemi daunnya. Ume, momo dan sakura hubungannya dekat. Nama Latin Somei-yoshino adalah Prunus x yedoensis, Yama zakura adalah Prunus jamasakura, Hikan zakura adalah Prunus campanulata. Nama Latin ume adalah Prunus mume, momo adalah Prunus persica. Kalau lihat nama Latinnya sudah jelas, ume, momo dan sakura ini sumua termasuk suku mawar marga Prunus. Ketiga tumbuhan ini agak mirip.

Ume asalnya Tiongkok, pada abad 6 sudah ditanam di Jepang. Bunga ume juga ada varietas, lebih 300 jenis. Warnanya ada yang putih, merah muda, merah tua, tergantung jenisnya. Bunga ume mekar saat masih dingin, Meskipun turun salju bunganya tidak gugur. Suasana itu terasa anggun dan gensi. Di Tiongkok pohon pinus, bambu dan ume disebut sebagai "tiga teman pada musim dingin", menjadi tema gambar. karena ketiga tumbuhan ini, tidak gugur daunnya atau bunganya pada musim dingin, menjadi simbol kesetiaan yang tidak berubah. Di Jepang ketiga tumbuhan dihargai sebabai simbol bahagia dan kesehatan. Buah ume sangat kecut, dimakan sebagai "umeboshi" yaitu asinan buah ume. Umeboshi disukai orang Jepang sebagai teman nasi. Selain ini, buah ume dipakai untuk bikin minuman keras manis, "umeshu".

Momo (persik, peach) juga asalnya Tiongkok. Paling terlambat abad 6 sudah datang ke Jepang. Dalam budaya Tionghoa terutama tradisi agama Tao, momo disebut bahwa mempunyai kekuatan untuk menghindarkan hal-hal yang jahat. Kalau makan buah momo yang tumbuh di dunia dewa-dewa, orang bisa hidup ribuan tahun. Penyair Tiongkok yang sangat terkenal, Tao Yuan-ming (AD 365-427) menulis cerita dunia utopia seperti surga yang ditanam banyak pohon momo, judulnya "Tao Hua Yuan Ji". Karya ini memperpengaruhi budaya Tionghoa dan Jepang secara luas dan dalam. Sekarang cerita ini masih menjadi tema manga (komik Jepang), misalnya karya MOROBOSHI Daijiro^. Dalam film Hongkong "Ashes of Time" (1994) dibintangi oleh Leslie Cheung, sutradaranya Wong Kar-Wai, bunga momo memainkan peranan penting dalam ceritanya.
Buah momo sangat enak, manis dan segar, wanginya bagus. Sebesar apel, umpamanya mangis yang airnya banyak. Buah momo matang pada bulan Juli dan Agustus. Kalau dapat kesempatan makan buah ini, jangan melepaskan kesempatannya. Sejauh saya tahu buah momo belum ekspor ke Indonesia. Mungkin kaleng buah momo dapat di Jakarta atau Surabaya, tetapi jauuuh lebih enak buah mentah daripada yang kaleng. Menurut kesan saya buah momo paling enak antara buah-buahan Jepang. Buah momo melambangkan hidup, sedangkan mempunyai suasana erotis dan dekadensi. Karya sutradara SUZUKI Seijun "Zigeunerweisen" (1980) ada adegan heroin makan buah momo. Adegan itu mengekspresikan suasana erotis dan dekadensi buah momo.

Memang ada buah sakura, sebesar buah duku, warnanya merah. Tetapi jenis pohon sakura untuk dapat buah berbeda jenisnya untuk lihat bunga. Di Jepang juga ditanam sakura yang untuk buah, semuanya datang dari Barat pada akhir abad 19. Di Jepang buah sakura sebagian besar dihasilkan di propinsi Yamagata, bagian utara Jepang. Sakura yang disebut "cherry" di Barat adalah semuanya jenis untuk buah. Di kota Pematangsiantar, dekat dari Danau Toba, dulu saya menemukan pohon "cherry" (disebut oleh penduduk sana). Mungkin itu dari Barat, bukan sakura yang untuk lihat bunga.

Orang Jepang sejak dulu mencintai ketiga tumbuhan ini, ume, momo dan sakura, mereka menjadi tema "waka" (puisi pendek tradisi Jepang). Dalam antologi puisi Jepang yang paling kuno "Manyo^ shu^" (abad 8), ketiga bunga sudah menjadi tema puisi waka.
Pada abad 8, zaman Nara, bunga ume lebih dicintai daripada bunga sakura. Jadi dalam Manyo^ shu^ waka tentang bunga ume jauh lebih banyak daripada waka tentang sakura. Misalnya,
Ume no hana saki te chiri naba sakura bana tsugi te saku beku nari nite arazu ya
Waka ini masukkan bersama sakura dan ume. artinya: sesudah bunga ume mekar dan gugur, gencar bunga sakura mulai mekar lagi.
Selain Manyo^ shu^, waka tentang bunga ume, karya SUGAWARA Michizane (845-903) seorang ilmuwan dan tokoh politik, sangat terkenal.
Kochi fukaba nioi okose yo ume no hana aruji nashi tote haru o wasuru na
artinya: Bila angin timur bertiup menyebarkanlah wanginya, bunga ume saya. Biarpun pemiliknya diusir jangan lupa musim semi.

Waka tentang bunga momo dalam Manyo^ shu^, antara lain, karya O^TOMO Yakamochi (716-785):
Haru no sono kurenai niou momo no hana shita deru michi ni ide tatsu otome
Pada musim semi di taman, bunga momo mekar berwarna merah. Seorang gadis berdiri di jalan yang diwarnai merah oleh bunga momo.
Selain ini, penyair haiku yang terkenal seluruh dunia, MATSUO Basho^ (1644-1694) mengarang haiku tentang bunga momo.
Saki midasu momo no naka yori hatsu zakura
Artinya: Bunga sakura yang baru bermekar ketemu dalam bunga momo yang sedang berbunga.
Zaman yang Basho^ masih hidup, yaitu sebelum dibikin Somei-yoshino, bunga sakura (jenis Yama zakura dll) mekar lebih lambat daripada bunga momo.

Waka tentang bunga sakura dalam Manyo^ shu^, misalnya
haru same ha itaku na furi so sakura bana imada minaku ni chiramaku oshi mo
Hujan musim semi, jangan turun terlalu deras. jika bunganya gugur sayang sekali. saya belum melihat bunganya.
Saigyo^ (1118-1190) terkenal sebagai penyair waka yang sangat mencintai bunga sakura.
Negawaku ha hana no shita nite haru shinamu sono kisaragi no mochizuki no koro
Semoga meninggal dunia di bawah bunga pada musim semi, bulan Februari saat bulan purnama.
Bulan kisaragi berarti bulan Februari penanggalan kuno. Bulan kisaragi merupakan bulan Maret.

(Sabtu, 12-04-2003)


selamat tahun baru 2003

Selamat tahun baru. Ini kartu tahun baru untuk tahun 2003. Bahasa Jepangnya berarti "Selamat tahun baru, Semoga Anda berbahagia."
Dalam kalender Tionghoa, Shio, tahun 2003 adalah tahun domba. Foto anjing pudel saya, namanya Yuri, ditulis tambah tanduk, menjadi domba ya?
Di Jepang anjing pudel agak populer. Terutama akhir ini potongan bulu pudel, gaya seperti "teddy-bear" yang tidak dipotong pendek menjadi populer. Gaya bulu ini mengingatkan daya pesona pudel, pudel laris lagi. Terutama yang bulunya warna cokrat harganya melonjak.
Anjing saya Yuri ini lahir tanggal 17 Agustus 2000. Seekor lagi anjing saya, anjing basenji namanya Tokuji lahir tanggal 30 September 1999. Kebetulan kedua-duanya tanggal lahirnya jatuh pada tanggal penting dalam sejarah Indonesia.

foto kiri - Yuri (sebelum dipotong bulunya).......foto kanan - sesudah dipotong bulunya

(Sabtu, 04-01-2003)